Sabtu, 05 Mei 2012

PENGANGGURAN DAN INFLASI




PENGANGGURAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Jenis dan Macam Pengangguran

Berdasarkan jam kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dibagi menjadi 3 macam:
      1.      Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment), adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

      2.      Setengah Menganggur (Under Unemployment), adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

      3.   Pengangguran Terbuka (Open Unemployment),  adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
1.      Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

2.
    Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

       3.       Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
-          Akibat permintaan berkurang
-          Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
-          Akibat kebijakan pemerintah
      4.       Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

       5.       Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

       6.       Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

      7.       Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlahlapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalamperekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlahangkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Akibat Pengangguran

Bagi perekonomian Negara
-           Penurunan pendapatan perkapita.
-            Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
-            Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

Bagi masyarakat
-          Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
-            Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak   bekerja.
-            Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

Kebijakan-kebijakan Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.



Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
-          Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
-          Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
-          Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
-          Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut:
-          Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang       bersifat padat karya.
-          Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
-          Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
-          Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
-          Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut:
-          Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
-          Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara Mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut:
-          Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
-          Meningkatkan daya beli masyarakat.

INFLASI
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%-30% setahun; berat antara 30%-100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Penyebab Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.

Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employmentdimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.

Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.

Penggolongan Inflasi
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasaryang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup(Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
·                       Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
·                       Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
·                       Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
·                       Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.

Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Peran Bank Sentral
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen, salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian, akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.


    Keterkaitan Pengangguran Dengan Inflasi
Menurut J.M Keyness, hubungan antara variavel moneter dengan variabel ekonomi riil sangat kuat. Model klasik menyatakan bahwa harga termasuk upah ditentukan oleh mekanisme pasar dan penyesuaian upah nomial tidak ada pada periode tertentu. Model Keynessian menyatakan bahwa ada kemungkinan kuantitas penawaran dan permintaan tenaga kerja tidak sama dan kemungkinan yang sering terjadi adalah kelebihan penawaran tenaga kerja. Hubungan antara tingkat harga dengan tingkat pengangguran tenaga kerja dijelaskan oleh Kurva Phillips yang menyatakan bahwa tingkat upah nominal pada periode tertentu dapat dijelaskan oleh tingkat pengangguran sekarang.

Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi:
1.                    Kenaikan harga
2.                    Bersifat umum
3.                    Berlangsung terus-menerus

Sedangkan pengertian dari pengangguran yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik, antara lain pengangguran terbuka (open unemployment) didasarkan pada konsep seluruh angkatan yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali atau yang pernah bekerja sebelumnya. Sedangkan setengah penganggur adalah pekerja yang masih mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan jam kerja rendah atau kurang dari 35 jam kerja dalam seminggu, setengah penganggur sukarela adalah setengah penganggur tapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (pekerja paruh waktu). Setengah penganggur terpaksa adalah setengah penganggur yang mencari dan bersedia menerima pekerjaan. Pekerja digolongkan setengah penganggur parah bila ia termasuk setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari 25 jam seminggu.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh banyak orang.

Pada tahun 1958, pada dasawarsa dimana para pemikir ekonomi sedang ramai-ramainya bertukar pikiran mengenai teori inflasi, A.W. Phillips berhasil menemukan hubungan yang erat antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal. Penemunannya ini diperolehnya dari hasil pengolahan data empirik perekonomian inggris untuk periode 1861-1957. Kurva phillips yang menghubungkan persentase perubahan tingkat upah nominal dengan tingkat pengangguran seperti diuraikan di atas biasa disebut dengan kurva phillips dalam bentuk asli. Di samping itu, ada juga kurva phillips dalam bentuk versi baru yang biasa disebut dengan kurva phillips yang sudah direvisi yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi


sumber :
id.wikipedia.org
id.wikipedia.org


Tugas PKTI 2B

1.    Lapisan-lapisan Sistem UNIX 
Lapisan-lapisan sistem UNIX adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras Sistem, yaitu lapisan yang paling dalam adalah computer dan piranti pendukungnya, seperti disk, tape, printer dan lain-lain. 
2.  Kernel, merupakan otak dari otak dari sistem operasi. Di seputar perangkat keras tersebut terdapat sejumlah program yang menangani secara detail seperti sumber daya computer, mengorganisir sstem file, mengurus disk dan tape. Pengoperasian yang dilakukannya sangat detil sehingga tidak perlu diketahui oleh pemakai  
3.  Utilitas, berfungsi untuk melakukan akses sstem bagi pemakai. Utilitas-utilitas yang agak sederhana dapat dikombinasikan dengan memakai fasilitas pemipaan.
4.      Shell, merupakan penghubung antara pemakai dan sistem. Bila pemakai  mengetikkan   sebuah   perintah, shell menerjemahkan   perintah  tersebut  dan   mengatakan  kepada kernel apa yang harus dilakukan.  Sesungguhnya  shell merupakan bagian dari  utilitas.  Namun karena kerumitannya dan fungsinya yang sedikit  unik,  maka shell cenderung dianggap  sebagai  lapis   terpisah.

2.     Kemampuan Sistem Operasi UNIX
Multiuser
Sistem  dapat  digunakan oleh lebih dari  satu  orang  pada  satu  saat. Tentunya untuk  melakukan  hal  ini  harus   digunakan  lebih  dari  satu terminal yang dihubungkan.  Selanjutnya, kita dapat  memakai  file, program bahkan piranti-piranti yang terhubung  dengan   komputer secara bersama.
Multitasking
Sistem  dapat  melakukan beberapa tugas  atau  proses  pada  waktu yang bersamaan. Dengan demikian  sesorang  dapat memiliki satu proses yang sedang  berkomunikasi langsung dengan terminal, tetapi juga memiliki proses lain dengan prioritas yang lebih rendah.
Sistem File
Organisasi  file  di  UNIX  memiliki  struktur  pohon (tree) yang terdiri dari file dan direktori. Struktur  tersebut  diawali oleh akar (root) sebagai awal  dari  seluruh  direktori yang ada. Karakteristik dari sistem file UNIX antara lain:
·         Konsisten dalam memproses data dan peralatan
·         Pertumbuhan file dan direktori secara dinamis
·         Dilengkapi dengan proteksi
Shell
Shell  merupakan  antar muka  pemakai  dengan  sistem UNIX. Shell memiliki kemampuan   menterjemahkan  perintah-perintah  untuk  dilaksanakan  oleh kernel UNIX. Disamping itu, shell memiliki kemampuan sebagai  bahasa pemrograman.
Utilitas-utilitas
UNIX memiliki lebih dari 200 utilitas yang dapat digunakan  untuk  mengelola sistem. UNIX  memiliki sejumlah utilitas yang agak sederhana yang dapat dikombinasikan dengan memakai pipa dan filter.
Surat Elektronik
UNIX dilengkapi dengan fasilitas untuk pengiriman surat antar pemakai di lingkungan sistem UNIX.
Konsep Perangkat Keras
Perangkat keras yang terhubung pada sistem UNIX  akan  dianggap  sebagai file biasa. UNIX  tidak  membedakan  antara perangkat keras dan file biasa. UNIX  mengenal keyboard sebagai masukan standard dan  layar terminal  sebagai keluaran standard.
Komunikasi antar Proses
Keluaran dari suatu proses dapat diproses langsung oleh proses lainnya.
Jaringan
Pemakai  UNIX dapat berhubungan dengan  pemakai  lain  dalam   satu  komputer  (hubungan  antar   terminal).  Disamping  itu pemakai UNIX juga dapat  berkomunikasi dengan pemakai lain pada komputer lainnya dalam satu jaringan lokal atau LAN. Bahkan pemakai UNIX dapat berhubungan  dengan pemakai lain pada jaringan  lain dalam lingkup jaringan luas atau WAN. Data ditransfer  dari PC ke UNIX, UNIX ke UNIX dan UNIX ke mesin atau komputer lain melalui:
·         Kabel komunikasi langsung RS232 (serial comm)
·         Ethernet
·         Dial up modem, elased line, public switched data network
Keamanan
UNIX  menyediakan  fasilitas keamanan  untuk  pemakai  biasa,  pengembang sistem, dan  administrator  sistem  serta  jaringan  sistem. Proteksi  dilakukan  melalui password  (login),  perijinan  file  dan   direktori,  enkripsi data, usia password otomatis, shell terbatas  dan identifikasi jaringan.

3.     Otoritas Pemakai Sistem Operasi UNIX/Linux
Setiap pemakain yang akan menggunakan system UNIX harus memiliki sebuah rekening pemakai di dalam system. Rekening ini akan digunakan untuk mengidentifikasikan pemakai di dalam system. Pemakai yang dikenal oleh system akan diperbolehkan masuk dan melakukan operasi-operasi yang diizinkan, sedangkan yang tidak dikenal oleh system akan ditolak untuk masuk.
Rekening pemakai yang digunakan UNIX terdiri dari 7 field dimana pembatas antar field tersebut yaitu tanda “titik dua ( : )”.
Ketujuh field tersebut antara lain:
1.      Nama pemakai atau user name
Semua pemakai UNIX akan diberikan nama pemakai atau user name dimana nama pemakai ini akan digunakan untuk mengidentifikasi pemakai yang akan masuk ke dalam system. Di dalam system, nama pemakai antar pemakai sebaiknya unik atau tidak boleh ada yang sama. Jika tidak maka akan menimbulkan beberapa hal yang tidak diinginkan kemudian, misalnya surat elektronik yang akan salah alamat.
2.      Password
Ketika user akan masuk ke dalam sistem, UNIX akan selalu menanyakan password yang dibuat oleh user. Password dapat dimisalkan sebagai kunci untuk memasuki lingkungan kerja pemakai. Tanpa kunci tersebut, user tidak dapat masuk ke dalam sistem dan lingkungan kerja milik user itu sendiri.
3.      Nomor ID pemakai
Di samping nama pemakai, seorang pemakai juga memiliki nomor ID pemakai. Berbeda dengan nama pemakai, nomor ID pemakai haruslah unik. Nomor ini digunakan oleh system untuk mengidentifikasikan pemakai pada beberapa operasi di dalam system.
4.      Nomor ID group
Beberapa pemakai dapat disatukan dalam satu group. Group tersebut memiliki nama group dan nomor ID group dimana informasi lengkap tentang group itu sendiri tersimpn pada file /etc/group. Pada rekening pemakai cukup dicantumkan nomor ID group saja.
5.      Informasi rekening pemakai
Informasi rekening pemakai digunakan untuk menjelaskan tentang pemilik rekening tersebut.
6.      Home directory
Home directory adalah direktori yang pertama kali kita kunjungi dan tinggali ketika masuk ke dalam system. Pada umumnya direktori ini merupakan direktori standar dimana kita dapat bekerja.
7.      Program yang pertama kali dieksekusi
Ketika pemakai masuk ke dalam system, secara otomatis UNIX akan langsung mengeksekusi perintah yang tercantum pada kolom ini. Pada umumnya perintah yang pertama kali dieksekusi adalah shell. Selanjutnya shell akan menerjemahkan perintah-perintah lainnya yang kita masukkan ke dalam system.
Pada system UNIX dikenal dua jenis pemakai, yaitu:
1.      Pemakai biasa
Pemakai biasa adalah pemakai yang diberi ijin untuk menggunakan system dan beberapa fasilitas lain dalam UNIX dengan batas-batas perijinan tertentu. Dengan demikian pemakai biasa tidak dapat secara bebas keluar masuk direktori lain atau tidak dapat secara bebas menggunakan file-file di dalam system. Pemakai biasa hanya boleh menggunakan direktori atau file yang telah diijinkan.
2.      Super user
Super user adalah pemakai yang memiliki hak istimewa di dalam system UNIX karena memiliki kemampuan yang tidak dibatasi oleh perijinan yang diterapkan pada system. Super user dapat keluar masuk direktori atau menggunakan file secara bebas. Pada umumnya super user dimiliki oleh administrator system. Administrator system adalah pemakai yang bertanggung jawab untuk mengelola system. Nama pemakai dari rekening super user, di dalam /etc/passwd biasanya bernama root dengan nomor ID pemakai 0.

4.     Contoh Perintah di UNIX/Linux
·         ls
Perintah ini merupakan perintah untuk menampilkan isi suatu direktori. Perintah ini mirip seperti perintah dir dalam DOS.
·         more
Perintah ini digunakan untuk melihat isi suatu file teks dengan layar perlayar. Untuk keluar dari tampilan more tekan tombol q.
·         cat
Cat atau concatenate dipakai untuk menampilkan dan menulis/membuat file, kira-kirasama dengan perintah TYPE di DOS. Untuk menampilkan isi file ketik "cat". Untuk membuat file ketik "cat > isi file". Dan untuk menyimpan tekan CTRL + C atauCTRL + D kalau namafile sudah ada dan file tersebut akan ditimpa.
·         grep
Menampilkan semua baris yang mengandung pola yang diinginkan. Contoh: untuk menampilkan semua baris teks yang mengandung belajar di file tugas1 dengan mengetik: grep belajar tugas1.txt
·         echo
Perintah ini digunakan untuk menampilkann apa yang kita ketik di layar, seperti: echo “belajar linux”, maka di layar akan muncul belajar linux
·         rm
Perintah ini berarti remove, yang digunakan untuk menghapus file. Contoh untuk menghapus file tugas1.txt : rm tugas1.txt
·         cd
Perintah ini berarti change directory, yang digunakan untuk pindah direktori.
·         mkdir
Perintah ini berarti make directory, digunakan untuk membuat direktori.
·         rmdir
Perintah ini berarti remove directory, digunakan untuk menghapus direktori.
·         clear
Perintah ini digunakan untuk membersihkan layar.

5.  Membuat direktori menggunakan perintah UNIX/Linux dengan susunan direktori:


user@gunadarma[/]#
user@gunadarma[/]#cd /UNIVERSITAS
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FILKOM
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd FILKOM
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir SI
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir SK
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd …
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FE
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd FE
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#mkdir AK
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#mkdir MA
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd …
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FTI