Minggu, 24 Juni 2012

Cara Menanam Saham

Cara Membeli Saham
1. Membuka rekening Efek
Sebelum anda melakukan jual beli saham, seperti layaknya membuka rekening di bank maka terlebih dahulu Anda harus membuka rekening di satu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan membuka rekening efek tersebut maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas anda tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek yang terdaftar di KPEI separti Nama, Alamat, Nomor Rekening Bank dan data-data lain. Bersama dengan pembukaan rekening ini, Anda menendatangani perjanjian dengan Perusahaan Efek yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak. Perusahaan efek ini biasanya disebut dengan Broker atau pialang. Dana Minimal Untuk Buka Rekening Efek atau Berinvestasi
Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dan jumlahnya untuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah yang dijualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut Lot


2. Membeli Saham
Untuk berinvestasi di pasar modal, kita dikasih banyak pilihan saham karena Bursa Efek Indonesia memiliki lebih dari 300 anggota bursa atau saham. Dalam membeli saham kita tidak boleh mengandalkan hanya feeling kita karena jika kita mengandalkan feeling pasti penyesalan yang didapatkan. Oleh karena itu dalam memilih saham kita harus melihat dan meneliti apakah perusahaan yang akan anda beli itu memiliki Fundamental yang baik apa tidak. Karena fundamental perusahaan itulah kita bisa melihat kinerja perusahaan itu (laporan keuangan,dll) baik apa tidak untuk kedepannya. Sebetulnya ada beberapa kiat untuk berinvestasi diantaranya sebagai berikut:
  • Tentukan tujuan investasi anda. Sebelum memulai investasi
  • Tentukan rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan investasi tersebut.
  • Kenali seberapa besar resiko yang bisa anda ambil dan kemampuan anda menanggung resiko tersebut.
  • Kenali instrument dan produk investasi. Pelajari secara seksama ekspektasi keuntungan dan tingkat resikonya
  • Bandingkan tingkat imbalan hasil instrument investasi anda dengan acuan (benchmark) yang ditentukan sebelumnya untuk mengukur kinerja investasi tersebut, misalnya : dibandingkan dengan suku bunga Deposito, apabila sudah melebihinya jual saja, jangan sampai serakah. Karena musuh utama berinvestasi adalah tamak.
  • Ragamkan investasi pada berbagai instrume dan produk. Buatlah portofolio investasi yang sesuai resiko dan potensi keuntungan yang anda harapkan.
  • Lakukan pengawasan secara berkala untuk memantau perkembangan investasi anda.
Setelah anda memilih perusahan atau saham mana yang akan anda beli/jual sesuai dengan pertimbangan anda, maka anda harus menghubungi pialang/broker anda (biasanya lewat telefon) untuk bisa menyalurkan pesanan/order anda ke Bursa Efek.
3. Keuntungan dan Resiko Berinvestasi Saham
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di bank memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya adalah keuntungan yang lebih kecil dibanding potensi keuntungan dari saham. Investasi di property (rumah dan tanah) semakin lama harganya semakin tinggi, tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran, sedangkan usaha sendiri (wiraswasta) beresiko bangkrut/pailit sementara investasi emas memiliki resiko harga turun.

sumber : suarainvestor.com
thanks to: Achmad Fauzi

biodata diri


Biodata diri, nama lengkap saya Rifqy Adli Fadillah, biasa dipanggil Rifqy, kelahiran Jakarta 21 Maret 1993, saya anak ke 3 dari 3 bersaudara, saya memiliki cita2 untuk menjadi investor saham, karena menurut saya investasi saham itu layaknya bermain game, jadi saya menikmati hal itu, saya juga ikut kompetisi nasional pasar modal, saya rasa saya bisa menjanjikan dilomba itu hanya  saja sayang waktu saya tidak banyak untuk selalu buka laptop, alhasil dalam waktu 18kali login keuntungan saya hanya sekitar  5jutaan :’( ,

Mimpi terbesar saya yg insyaAllah tercapai adalah saya ingin memiliki holding dengan saya sebagai orang teratasnya, karena pola pikir saya kalau sebagai pemilik suatu perusahaan adalah suatu pencapaian terbesar, sebagai seorang pemilik, nasib kita tidak ditentukan orang lain dan kita bukan bagian dari rencana orang lain (itu yg terpenting), sebagai seorang pemilik, saya juga bisa menurunkan usaha2 saya untuk anak2 saya, suatu kesempatan yg mustahil bila saya hanya menjadi seorang direktur, bukan seorang pemilik, dan (uang) tetap akan mengalir walopun saya hanya “ongkang2” kaki, hahaha tp insyaAllah saya tidak menjadi orang yg money-oriented